h1

Seleb Dipinang Parpol

Mei 31, 2010

Politik Indonesia zaman sekarang banyak menarik perhatian masyarakat. Bukan lagi masalah skandal atau korupsi. Namun, kursi pemerintahannya yang kini banyak diduduki oleh para selebriti. Mungkin saja ini sebuah propaganda. bagaimanapun artis atau selebriti adalah milik semua orang. Harapannya, pemerintah bisa lebih dekat dengan masyarakat.

Karisma dan popularitas inilah yang menjadi modal besar bagi para artis untuk memasuki dunia politik. Artis dengan lakon sandiwara di layar lebar dan televisi terlihat sangat glamour dan bersahaja. Bila tontonan tersebut mencekoki dalam waktu lama, secara pskologis profil itu akan melekat erat dalam emosi masyarakat. Bayangkan, bila seorang Rano Karno diadu dengan seorang bupati yang tidak merakyat. Maka, sosok si Doel yang arif dan bersahaja pasti akan jauh lebih unggul dibandingkan sosok bupati yang citranya semakin melorot dimana-mana. Apalagi bila Rano Karno harus dilawankan dengan politikus lain yang tidak dikenal masyarakat. Maka si Doel pasti berada jauh di atas angin.

Peluang ini adalah cobaan dari Tuhan, apakah mereka bisa berkarya di dunia lain. Peluang ini harus disikapi positif dengan arif dan bijaksana baik oleh artis, partai politik atau masyarakat pemilih. Bila tidak dilakukan dengan cara berpikir dan bertindak yang benar, maka “pemimpin karbitan” akan menjadi bencana bagi masyarakat.

Artis yang mendapat kesempatan ini jangan hanya sekedar mementingkan tahta dan harta. Menjadi pemimpin dan wakil rakyat tidak bisa disamakan dengan kehidupan lakon yang semu dan penuh daya khayal seperti dalam sinetron. Keraguan masyarakat harus dijawab dengan kerja keras dan prestasi demi masyarakat pemilihnya. Jangan mengulang para artis terdahulu yang sudah berkiprah di partai politik tetapi sedikit suara dan minimal kiprah. Artis harus berpikir lebih logis dan mawas diri. Bila dalam menakar kemampuan atau dalam menilai motivasi tidak optimal dan tidak mulia, maka keinginan sebagai politikus sebaiknya dilupakan saja. Sebaliknya, bila mempunyai kemampuan kepemimpinan alam dan mempunyai motivasi yang mulia, maka dunia politik bisa menjadi milik artis. Bila faktor tersebut terpenuhi maka idealnya artis bukan hanya sekedar wakil, tetapi harus harus sebagai bupati dan gubernur. Bila sekedar wakil, mungkin bukan gambaran penuh kualitas artis tetapi hanya sekedar penarik masa.

Posted by Hasta Nirmaya W

153080041


h1

Biaya Sekolah Mahal, Mutu Masa Depan Bangsa Menurun

Mei 31, 2010

Biaya sekolah yang kini terasa semakin mahal, terbukti pada penerimaan siswa/i baru tahun ini. Mahalnya biaya sekolah akan membuat bertambahnya angka anak putus sekolah sehingga mutu masa depan bangsa terancam akan menurun.

Penerimaan siswa/i baru tahun 2010-2011 akan segera berlangsung, namun di sebagian daerah di Indonesia beberapa sekolah sudah mulai membuka penerimaan siswa/i baru. Dari keterangan beberapa sumber, ternyata patokan harga yang untuk uang pangkal masuk SMA di daerah Yogyakarta berkisar antara 2-4 juta rupiah untuk sekolah negeri dan 4-10 juta untuk sekolah swasta.

Harga yang sedemikian fantastiknya merupakan harga yang mutlak dan harus dipenuhi oleh para orang tua yang menginginkan anaknya melanjutkan sekolah ketingkat SMA. Mungkin untuk bereka yang ekonominya berkecukupan, hal tersebut tidak terlalu menjadi kendala. Tapi, bagaimana dengan mereka yang kondisi ekonominya pas-pasan? Bagi mereka yang untuk makan sehari-hari saja susah. Jangankan untuk membayar uang pangkal sekolah, untuk makan saja susah.

Keadaan yang seperti ini, akan membuat suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa anak semakin bertambahnya angka anak yang putus sekolah. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian kita bersama? Apa jadi masa depan bangsa ini jika penerus bangsanya banyak yang putus sekolah?

Martha Virlita / 153080021

h1

Tembak Mati Terorisme

Mei 31, 2010

Terorisme di Indonesia bukanlah hal yang baru. Yang baru adalah personil teroris yang kini lahir menggantikan teroris lama yang telah dihukum mati.

Sangat disesalkan ketika mengingat peristiwa terorisme yang dimulai tahun 2000 dengan terjadinya Bom Bursa Efek Jakarta, diikuti dengan empat serangan besar lainnya. Yang paling mematikan adalah bom Bali 2002. Setelah itu diikuti oleh meledaknya Hotel JW Marriot dan Rich Carlton yang menewaskan banyak korban. Ada ketakutan didalamnya, siapa yang akan bertanggung jawab atas peristiwa itu?

Beberapa teroris telah ditembak mati untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kalau pemberantasan terorisme tetap dilakukan dengan cara tersebut, maka akan banyak nyawa melayang. Seolah-olah tidak memberikan kesempatan seseorang untuk berubah. Namun, apabila tidak dengan cara demikian, hukum akan dianggap tidak tegas. Belum lagi jika kita melihat kenyataan sekarang ini, tembak mati sepertinya bukanlah hukuman yang berat bagi teroris. Banyak teroris baru yang rela menggantikan seniornya yang telah diadili.

Ini benar-benar menjadi dilema bagi pemerintah untuk menjaga keamanan negara. Namun, saat ini sepertinya hukum tembak mati adalah hukuman paling pantas meskipun bukan yang terbaik.

Posted by: Hasta Nirmaya W

153080041

h1

Penangkapan Teroris dan Nasib Para Korban

Mei 30, 2010

Yogyakarta (Rubikita)  Itulah yang kita baca dan kita tonton dalam hari-hari terakhir ini: penangkapan para teroris yang telah merenggut banyak nyawa tak bersalah. Kegiatan penangkapan teroris belakangan ini sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh aparat kepolisian Indonesia. Aksi penangkapan yang terakhir kali dilakukan, pada Rabu (12/05/10) terjadi di dua tempat yaitu Cikampek Jawa Barat dan Cawang Jakarta. Densus menembak mati lima orang karena berusaha melarikan diri dan mengamankan satu orang yang kesemuanya diduga penebar teror di Indonesia. Seperti disebutkan diatas, penangkapan teroris dan nasib para korban aksi teroris, menjadi dilemma besar bagi Negara ini. Bagi Pemerintah sebagai pemimpin Negara, bagi masyarakat sebagai pihak yang dirugikan dan yang merasa hidupnya terancam, serta bagi keluarga para pelaku teroris. Penangkapan dilakukan untuk memberantas aksi teroris di Negara kita tercinta ini agar jangan terjadi lagi hilangnya nyawa manusia yang tidak bersalah. Aksi teroris di Indonesia sudah memakan jutaan nyawa manusia dan sudah menimbulkan banyak kerugian. Bangsa kita menangis ketika bom meledak. Namun kini, bangsa kita juga merasa iba ketika para pelaku teroris ditembak hingga meninggal. Kesemuanya itu merupakan hal yang wajar adanya karena kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan, memiliki hati nurani. Tetapi kita juga memiliki akal dan pikiran. Jika kita terlarut dalam hati nurani yang iba terhadap teroris yang tertembak karena berusaha melarikan diri pada saat penangkapan, dan kita penolak aksi penembakan tersebut, itu sama saja dengan kita membela aksi teroris. Kini, biarkanlah kita memberikan kesempatan kepada pihak yang berwenang untuk memberantas aksi teroris. Karena itu juga untuk kebaikan kelangsungan hidup masyarakat Indonesia.

Postef by Martha Virlita

153080021

h1

Teroris Menyerang Indonesia

Mei 29, 2010

Dari tahun ke tahun semakin banyak korban yang berjatuhan di Indonesia karena serangan dari teroris. Banyak menyisakan pertanyaan masih amankah Indonesia untuk ditempati?

Pada tahun 2002 , Indonesia mendapat serangan dari teroris yang terjadi di Bali yang sekarang kita kenal BOM BALI 1 yang menewaskan banyak orang diantaranya 202 orang yang meninggal , dan 209 lainnya mengalami luka-luka. Korban tersebut kebanyakan dari wisata asing yang datang ke Indonesia.

Setelah kejadian BOM Bali 1 , Indonesia kembali mendapat serangan dari teroris yang terjadi di hotel JW Mariot pada tahun 2003. Yang modusnya dilakukan dengan bom bunuh diri dengan menggunakan mobil yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani.

Kemudian beberapa tahun kemudian tepatnya tahun 2005 , Indonesia kembali mengalami serangan dari teroris yang juga terjadi di Bali yang kita sebut BOM BALI 2. yang jumlah korbannya lebih sedikit dari korban BOM BALI 1.

Melihat dari kejadian dulu , wisatawan asing yang datang ke negara kita semakin berkurang. Karena pasca BOM BALI 1 dan 2 yang menewaskan korban banyak terutama wisatawan asing. Sehingga para wisatawan merasa takut untuk datang ke negara kita.

Kita melihat setelah kejadian itu , penjagaan di Indonesia kini semakin ketat. Dengan adanya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Tetapi setelah meredanya kasus serangan teroris , penjagaan di Indonesia sekarang mulai berkurang. Penjagaan yang berkurang ini menimbulkan keuntungan bagi teroris untuk segera meluncurkan kembali serangan teroris.

Pada tahun 2009 setelah terjadi BOM Bali 2 , Indonesia kembali diserang oleh teroris yang terjadi dihotel JW Mariot dan Ritz Carlton. Yang dimana Manchester United akan datang ke Indonesia. Saat itulah para teroris meluncurkan BOMnya di kedua Hotel tersebut agar MU tidak datang ke Indonesia. Pada kasus ini bermoduskan pria dengan menggunakan kopernya setelah dari receptionis berjalan ke arah restaurant layaknya seperti orang biasa yang kemudian terjadi bom besar yang kita kenal bom bunuh diri.

Setelah pasca kejadian tahun lalu , penjagaan di Indonesia kini mulai diperketat. Kenyataannya , setelah keadaan mulai mereda Indonesia mulai berkurang penjagaannya dan dianggap Indonesia aman.

Para teroris mencari kesempatan disaat Indonesia mengalami penjagaan yang longgar agar serangan mereka berhasil dilakukan. Kejadian seperti seperti itu yang dicari oleh para teroris.

Posted by : Marlene Djuanna Azikin Putri

NIM : 153080011

h1

Mengais Popularitas

Mei 29, 2010

Yogyakarta (Rubikita)  Fenomena yang ada di Negara kita ini, sungguh tidak ada habisnya. Antara lain yang selalu menjadi bahan pemberitaan dikalangan para artis-artis papan atas Indonesia ialah adanya tindak kekerasan yang mereka alami. Pasti selalu ada berita hangat yang muncul di infotainment tentang kasus tesebut.

Seperti pasangan artis Pasha ‘Ungu’ dan Oki yang telah bercerai, karena tindak kekerasan Pasha yaitu pemukulan terhadap Oki. Sedangkan yang baru-baru ini sedang terjadi misalnya, antara Gary Iskak dan mantan pacarnya Ima Risma, yang mana diketahui terjadi pertengkaran antara mereka berdua sampai pada ke laporan pihak berwajib.

Yang terjadi pada pasangan ini ialah adanya karena tidak datangnya Gary ke pengadilan untuk mengesahkan akta kelahiran anak dari hasil hubungan mereka bedua. Karena Gary tidak pernah datang, jadilah Ima mengunjungi rumah mantan kekasihnya itu, tetapi disana justru terjadi perkelahian. Gary mendapat cakaran dan luka di kepalanya, sedangkan Ima mendapat lebam di tulang pipinya. Kedua pasangan itu, sempat juga dirawat di rumah sakit setelah kejadian.

Pasangan yang sedang ramai di diperbincangkan dikalangan media baik cetak maupun elektronik ini, belum menemukan jalan tengahnya, keduanya masih giat melakukan proses hukum. Padahal masih banyak jalan keluar yang lebih baik daripada mengumbar berita ke media, sehinga masalah yang semestinya hanya mereka saja yang tahu, menjadi konsumsi publik. Tapi dari mereka sendiri, sepertinya justru berlomba-lomba memberikan bahan untuk diumbar ke khalayak supaya meperoleh popularitas. Banyak jalan keluar yang bisa mereka ambil, yaitu dengan cara kekeluargaan.

Posted by Erna Soraya

153080030

h1

Ancaman Terorisme Tak Kunjung Usai

Mei 29, 2010

Yogyakarta (Rubikita)  Belakangan isu-isu terorisme mulai merebak lagi di Negara Indonesia ini. Terorisme di Indonesia mulai pada tahun 2000 dengan terjadinya Bom Bursa Efek Jakarta diikuti dengan empat serangan besar lainnya, seperti Bom Bali pada tahun 2002. Berbagai kejadian terorisme yang terjadi di Indonesia, entah mengapa selalu kita rasa terjadi secara terus menerus dan tidak ada perubahan. Seperti Bom Bali, yang terjadi dua kali pada tahun 2002 dan 2005, mengapa ancaman bom tersebut bisa terjadi dua kali di daerah yang sama, bukankah harusnya pihak kepolisian sudah bisa mengantisipasi dan belajar dari kesalahan yang sama.

Dan yang terbaru adalah pemboman di hotel Ritch Carlton, dan hotel JW Marriot yang menyebabkan kesan buruk di masyarakat dunia. Karena waktu itu adanya klub bola kelas internasional yaitu Manchester United yang hendak bermain di Indonesia melawan PSSI. Ancaman bom menyebabkan kebatalan kedatangan mereka ke Indonesia.

Hal tersebut sungguh membuat kita malu sebagai bangsa Indonesia, yang kurang dalam pengamanan di wilayah sendiri. Padahal sudah banyak kasus yang menimpa Indonesia, seharusnya mulai dari sekarang sumber-sumber terorisme sudah dapat di berantas dan berkurang. Namun yang kita lihat sekarang ini, justru teroris dimana-mana, di Solo, Jakarta, Temanggung, dan lain-lain. kita sebagai masyarakat Indonesia, perlu mempertanyakan bagaimana penanganan teroris yang sedang berjalan ini, kenapa ancaman teroris tak kunjung berhenti?

Posted by Erna Soraya

153080030

h1

Perjalanan terorisme di Indonesia : Modus dan Sasaran Teroris Berganti Haluan

Mei 29, 2010

Yogyakarta (Rubikita)  Salah satu perbincangan baru yang menyaingi pemberitaan kasus Bank Century adalah terorisme. Akhir-akhir ini banyak kasus teroris yang mulai terungkap oleh Polri. Kasus terakhir adalah penembakan terorisme di Solo, Jawa Tengah yang menewaskan kurang lebih 14 teroris. Kita memang patut memberikan selamat kepada Polri, karena telah mengungkap beberapa kasus terorisme, salah satunya menangkap 3 teroris yang dianggap berbahaya (Amrozi, Muklas, dan Imam Samudra) yang akhirnya dieksekusi mati. Selain itu, terbunuhnya gembong teroris yaitu Nurdin M. Top yang membuat masyarakat sedikit lega dengan kasus teroris yang ada.

Dengan adanya rentetan pemboman oleh terorisme dimulai tahun 2002 di kedubes Filipina, berlanjut pada pemboman yang lebih dasyat yaitu bom Bali I dan II, bom hotel JW Marriott, dan terakhir adalah bom di Hotel Ritz-Carlton dan Hotel JW Marriot pada tahun 2009 yang membuat masyarakat Indonesia kembali berduka. Kejadian tersebut membuat pemerintah lebih memperketat pengamanan di objek wisata dan hotel-hotel besar di Indonesia.

Modus dan sasaran teroris berganti haluan

Perkembangan terakhir yang diungkapkan oleh Polri adalah sasaran dan modus terorisme berubah. Kini, mereka tidak lagi memburu objek wisata yang banyak di kunjungi oleh wisatawan asing, tetapi sekarang mereka memburu pejabat pemerintah dan kepala Negara. Modus yang digunakanpun kini berubah, bukan lagi bom bunuh diri yang dilakukan sebelum-sebelumnya, tetapi menggunakan senjata laras panjang. “Target-targetnya bukan lagi masyarakat umum di hotel maupun di pasar, tetapi sudah kepala Negara dan menteri-menterinya serta pejabat tinggi lainnya”, kata Muladi selaku menteri kominfo.

Pernyataan tersebut membuat kita berpikir, apakah benar dengan apa yang diungkapkan oleh menteri maupun oleh Polri? Banyak yang menganggap bahwa semua itu hanya isu belaka yang bertujuan untuk mengalihkan masyarakat agar tidak selalu menyoroti kisah Bank century maupun masalah pajak. Benar atau tidaknya masalah tersebut sebaiknya pemerintah tetap bertanggungjawab atas masalah Bank Century yang membuat masyarakat terus bertanya kapan selesainya masalah tersebut. Selain itu, pemerintah juga harus tetap waspada dengan ancaman para teroris yang sudah menyebar di wilayah Indonesia. Baik ancaman yang ditujukan untuk pejabat pemerintah, wisatawan asing, maupun rakyat Indonesia. Sekiranya pemerintah juga tidak perlu menganggap bahwa teroris kini hanya mengincar pejabat pemerintah, yang dapat membuat pengamanan di tempat-tempat wisata menjadi lemah dan berkonsentrasi kepada pengamanan pejabat pemerintah. Bisa jadi. Itu hanyalah sebuah rencana belaka yang bertujuan untuk mengalihkan keamanaan yang selama ini sudah tertata dengan baik.

Posted by Fatwa Faizah

153080048

h1

Dari Seleb Berangkat ke Politik

Mei 18, 2010

Yogyakarta (Rubikita) Fenomena yang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia adalah mendengar berita tentang banyaknya selebritis yang hijrah ke kancah politik. Dengan banyaknya seleb yang pindah haluan, membuat banyak opini masyarakat berkembang. Banyak masyarakat yang berpendapat bahwa itu hanya sebagai pelarian karena para selebritis sudah tersaingi dengan banyaknya pendatang baru di dunia entertainment. Sebut saja Eko Patrio yang bergabung dalam Partai Amanat Nasional (PAN), Tantowi Yahya (Golkar), Rieke Diah Pitaloka (PDIP), Angelina Sondak (Demokrat), Adji Masaid (Demokrat), Nurul Arifin (Golkar), Primus Yustisio (PAN), Ruhut Sitompul (Demokrat), dan masih banyak lagi.

Setelah lama tak muncul di bidang entertaimen, mereka muncul dengan gaya baru sebagai wakil rakyat. Banyak yang meragukan kemampuan para artis ini, tetapi tidak sedikit pula yang percaya dengan kemampuan yang dimiliki para selebriti kita. Banyak yang menganggap mereka hanya mengandalkan kemampuan keartisan untuk merebut simpati rakyat, khususnya rakyat menengah kebawah.

Yang sekarang menjadi perbincangan public adalah artis seksi Julia Perez dan Artalita Latif. Mereka lebih disorot oleh media karena penampilannya yang terkesan seksi, tetapi berani untuk mencalonkan diri sebagai calon pemimpin. Julia Perez yang diusung partai Demokrat untuk menjadi Bupati kabupaten Pacitan, mendapat pro dan kontra dari masyarakat. Banyak yang menganggap Jupe tidak pantas untuk menjadi calon pemimpin karena dianggap bermoral jelek. Hal tersebut memunculkan opini dari kalangan masyarakat bisasa, artis maupun para politisi di negeri ini.

Semakin banyak masyarakat menganggap bahwa fenomena artis yang hijrah ke dunia politik hanya sebagai pelarian belaka. Tetapi, ada pula yang menganggap bahwa berbondong-bondongnya artis memasuki dunia politik karena partai politik kehilangan kepercayaan rakyat untuk medapatkan suara. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya politisi yang tersandung kasus korupsi. Dengan adanya hal itu, para partai politik mengangkat para artis untuk meramaikan dunia politik kita dengan tujuan mengembalikan kepercayaan rakyat.

Dilihat dari fenomena tersebut, kepopuleran artis memang menjadi salah satu faktor untuk mendapat dukungan dari masyarakat. Memang bukan hal yang utama, tetapi hal itu menjadi sesuatu yang penting. Hal itu terbukti dengan terpilihnya pasangan Heryawan-Dede Yusuf yang menjadi pemenang Gubernur dan Wakil Gubernur di Jawa Barat. Mereka merupakan salah satu pasangan sukses yang di usung oleh koalisi Partai Keadilan Sosial (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Pasangan itu mendapatkan 42 persen, mengalahkan dua saingannya. Selain Dede Yusuf yang sukses menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat, keberhasilan tersebut juga ditiru oleh Rano Karno yang terpilih menjadi Wakil Bupati Tanggerang.

Dengan adanya hal tersebut, kepindahan artis dari dunia seleb ke dunia politik pada dasarnya tidak salah, karena siapapun boleh mencalonkan diri untuk menjadi calon legislif maupun kepala daerah. Namun hendaknya jangan hanya bermodalkan materi maupun kepopuleran belaka. Harusnya mereka juga mempunyai modal dalam bidang pendidikan dan pengalaman di bidang politik. Selain itu, keberadaan mereka seharusnya juga bukan menjadi pelarian rakyat yang dikarenakan menurunnya kepercayaan karena ketidakpuasan pada calon dari kalangan politisi yang diusung oleh partai politik. Diharapkan rakyat Indonesia memilih para pemimpin yang memang benar-benar mempunyai kualitas dan kemampuan untuk menjadikan bangsa ini lebih maju. Dan banyaknya artis yang masuk ke dunia politik diharapkan dapat merubah kehidupan politik dan pemerintahan Indonesia menjadi lebih maju dan berkembang.

posted by Fatwa Faizah

153080048

h1

Hasil Ujian Anjlok

Mei 18, 2010

Yogyakarta (Rubikita) Angka Kelulusan Tahun ini anjlok dari tahun sebelumnya. Siswa yang tidak lulus tahun ini mencapai lebih dari 100.000 siswa di seluruh Indonesia.

Siswa dari SD-SMP-SMA telah mengikuti UAN yang diadakan oleh Pemerintah. Dan hasil tahun ini sangat memprihatinkan karena menurunnya prosentase angka kelulusan di tahun 2010. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana bisa banyak siswa yang tidak lulus tahun 2010? Dalam mempersiapkan UAN tahun ini, pemerintah telah membuat soal-soal untuk SD hingga SMA sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan.

Tahun ini standar kelulusan bagi siswa-siswi dari tingkat SD hingga SMA mencapai 5,50. Dalam setiap mata pelajaran mencapai rata-rata diatas 4,25. Siswa-siswi yang mengikuti UAN syok karena UAN diadakan lebih cepat dari rancangan sebelumnya. Ini membuat para siswa belum siap untuk mengikuti UAN dan standar kelulusan pun juga ikut naik.Tak hanya siswa, para guru pun juga lebih kerja ekstra mengajar demi murid-muridnya lulus dengan baik.

Pada tahun ini, pemerintah mengadakan ujian susulan bagi siswa yang tidak lulus ujian atau tidak mencapai standar kelulusan. Siswa yang tidak lulus harus mengulang mata pelajaran yang nilainya tidak memenuhi nilai standar kelulusan.

Sudah menjadi tradisi tiap tahun bila ada jawaban soal UAN bocor. Banyak para siswa yang membeli hasil kunci jawaban UAN yang padahal belum tentu jawaban tersebut betul-betul benar jawabannya. Para siswa berani membayar mahal demi kunci jawaban soal UAN. Bisa jadi siswa yang tidak lulus karena mendapat jawaban palsu UAN.

Perlu Dibenahi

Sayangnya, bagi para siswa-siswi UAN adalah sebuah ketakutan bagi siwa karena UAN dianggap sebagai ujian utama yang menentukan siswa-siswinya lulus atau tidak lulus. Apakah mungkin bila siswa yang tidak lulus UAN dianggap tidak lulus semuanya termasuk UAS?

Banyak para siswa yang menangis saat dirinya tak lulus UAN pada 1 mata pelajaran saja padahal untuk ujian sekolahnya para siswa lulus dengan nilai yang memuaskan. Inikah yang terjadi pada UAN setiap tahunnya? Ini salah pemerintah yang membuat soal, atau siswanya yang bodoh? Di suatu daerah, hampir semua siswa yang tidak lulus 1 sekolah. Bahkan siswa yang pintar disekolahnya tidak lulus ujian.

Sebaiknya benahi dulu program pemerintah dalam mengadakan UAN. Agar tidak terjadi penurunan prosentase kelulusan yang terjadi pada tahun ini. Dan sebaiknya kejadian seperti jawaban soal bocor tidak terjadi lagi sehingga angka prosentase kelulusan bisa 100% lulus.

Posted by Marlene Djuanna Azikin Putri

NIM : 153080011